Permasalahan
yang sering kita hadapi di negara ini adalah berkaitan dengan dunia pendidikan.
Bahkan ada pertanyaan kenapa menteri pendidikan di negeri ini jarang yang
berasal dari pakar pendidikan? jawabannya yaitu karena pakar pendidikan sudah
tau dan sangat menyadari bahwa masalah pendidikan di Indonesia ini sangat
kompleks. Saya juga pernah berdiskusi dengan teman-teman di forum kampus
mengenai apa saja problematika pendidikan yang terjadi di Negara kita? Waahh
ternyata banyak dan beragam jawabannya. Mulai dari masalah pemerataan
pendidikan, mutu pendidikan yang kurang, sumber daya pendidik, sarana
prasarana, lemahnya manajemen pendidikan, dan budaya akademik yang masih kurang
di masyarakat,dan yang paling miris adalah mulai merosotnya moral anak bangsa.
Jika kita bahas satu persatu problematika ini maka takkan pernah berkesudahan
karena yang namanya masalah dalam kehidupan itu akan terus bermunculan yang
paling penting saat ini adalah bagaimana solusi untuk memecahkan masalah demi
masalah yang ada. Tentu saja harus ada kerjasama yang baik dari berbagai stakeholder
dan dukungan masyarakat, dan semua butuh perencanaan dan melewati proses dengan
berbagai fase.
Dari
gambaran cerita di atas maka kita sepakat bahwa pendidikan itu penting!!. Kita tidak bisa pungkiri bahwa kesuksesan
suatu negara akan diukur dari perkembangan sumber daya manusianya. Masyarakat
yang sadar akan pentingnya pendidikan akan menggambarkan kemajuan suatu bangsa.
Jika di negeri ini semua kalangan masyarakat berbudaya akademik maka saya yakin
bangsa kita aman, tentram, tidak akan ketinggalan dengan bangsa lain. Kita juga
tidak akan mudah dijajah oleh bangsa yang sudah maju, kita tidak dapat di
bodohi ataupun ditipu. Coba kita perhatikan perusahaan atau industri besar di
Indonesia, sebagian besar yang memilikinya adalah orang asing, mereka
mengekploitasi kekayaan alam kita dengan seenaknya, dengan keuntungan melimpah
ruah. Sedangkan masyarakat kita hanya bisa menjadi kuli atau pekerja dengan
upah yang biasa-biasa saja. Negara juga mendapatkan royalty yang tak seimbang
dengan apa yang mereka ambil dari kekayaan bangsa kita. Sungguh miris sekali,
hal ini karena apa? karena sumber daya manusia kita belum siap mandiri, belum
ada tenaga ahli sehingga kita bergantung dengan negara asing untuk mengolah
kekayaan alam kita. Padahal kalau seandainya sumber daya alam negeri ini
dikelola oleh anak negeri maka saya yakin bangsa kita akan jauh lebih
berkembang dan maju.
Pendidikan
oh pendidikan tanpamu apalah arti kehidupan ini?. Pendidikan adalah segalanya
bagi hidup kita, tanpa pendidikan maka kita tak dapat mengikuti perkembangan
zaman ini. Maka dari itu sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa ada di
tangan kita. Sudah saatnya kita mengambil peran sesuai dengan porsi dan
keahlian bidang yang kita tekuni. Sebagai
mahasiswa pascasarjana dan juga praktisi pendidikan peran saya lebih fokus
dalam implementasi pendidikan yang inovatif dan berbasis beriman-berilmu-berkarakter
yang saya singkat dengan nama Pendidikan TiBe. Hal ini terwujud dari pengalaman
saya mengajar di berbagai sekolah dasar yang membuat saya termotivasi berperan
aktif sesuai kemampuan saya dan saya mulai dari sekolah tempat saya mengajar
dan berbagi dengan rekan-rekan lainnya. Saya sudah pernah mensosialisasikan
pendidikan TiBe bagaimana proses dan praktiknya di sekolah pada saat konferensi
Nasional PAUD dan Pendidikan dasar yang diselenggarakan di SPs UPI pada 23 November
2013 lalu. Semoga terus dapat berkembang dan bermanfaat untuk orang lain.
Sebagai
generasi penerus pendidikan dan kemajuan bangsa ini maka perencanaan adalah hal
yang sangat penting. Karena bagi saya,
sukses merencanakan maka sudah merencanakan untuk sukses dan sebaliknya gagal
merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Jadi, setiap apa yang kita
inginkan harus dengan perencanaan yang matang. Mencapai Indonesia yang ideal
maka peran sebagai pemerhati ataupun praktisi pendidikan harus menyusun rencana
dalam visi misi yang jelas dengan strategi yang konkrit baik itu untuk jangka
pendek ataupun jangka panjang. Menurut pendapat saya selain penerapan
pendidikan TiBe (Beriman-berilmu-berkarakter) diterapkan di dunia pendidikan,
maka hal utama yang perlu kita lakukan untuk mencapai Indonesia yang ideal
dimasa depan adalah membudayakan tiga P yaitu:
1. Pribadi
yang beriman
Menjadi
insane yang religi maka kekuatan spiritual yaitu keimanan adalah menjadi modal
utama, bukan hanya yakin tapi di aplikasikan dalam kehidupan yang mencerminkan
insan yang menjunjung tinggi nilai agama. Sebagai masyarakat ataupun pendidik
harus menjadi teladan yang baik. Seperti Rasulullah yang menjadi uswatun
hasanah beliau tidak memerintah tapi meneladankan sehingga pembelajaran lebih
bermakna dan dapat diterima semua kalangan. Semua aspek kehidupan hendaknya
menanamkan nilai-nilai moral yang telah dicontohkan Rasul teladan kita Muhammad
SAW. Ketika hidup ini berlandaskan ajaran agama maka alam semesta akan penuh
keberkahan, tidak akan ada kerusakan moral, korupsi, konflik, dan bencana yang
disebabkan ulah tangan manusia. Peran yang dapat saya lakukan adalah berusaha
juga mengimplementasi dalam pergaulan di kehidupan sehari-hari, karena menjadi
pribadi yang beriman akan tercerminkan pribadi yang menyenangkan bagi orang
lain.
2. Pribadi
yang berilmu
Berilmu
tapi tidak bermoral adalah hal yang sangat miris bagi kemajuan bangsa ini maka
dari itu menjadi manusia yang berilmu harus diimbangkan dengan ilmu spiritual
dan emosional sehingga adanya keseimbangan kepribadian. Karena perkembangan
tingkat pertimbangan sesesorang amat berhubungan dengan tingkat intelegensi
pengetahuan tentang moral yang lebih tinggi dan kecakapan seseorang dalam
memahami nilai-nilai kehidupan. kesuksesan
seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
dan kognisinyan (hard skill) saja,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Untuk itu sebagai pemimpin hendaknya mengutamakan
program pendidikan yang seimbang IESQ dalam kehidupan masyarakat. Dan kita
dapat berperan menjadi praktisi yang inovatif dalam kehidupan keluarga, sekolah
maupun masyarakat.
3. Pribadi yang berkarakter
3. Pribadi yang berkarakter
William
Franklin Jr mengemukakan bahwa “When
wealth is lost, nothing is lost. When health is lost, something is lost. When
character is lost, everything is lost (Bila harta benda yang hilang, tidak
ada sesuatu berarti yang hilang. Bila kesehatan yang hilang, ada sesuatu yang
hilang. Bila karakter hilang, segala sesuatunya hilang).” Sehingga ketika
regenerasi penerus kehilangan karakter bangsa dan tidak mencerminkan
nilai-nilai luhur pancasila maka hal inilah yang berakibat maraknya kegiatan
anarkis serta konflik di lingkungan masyarakat. Begitu juga bagi masyarakat
luas di Indonesia, jika tidak mencerminkan karakter baik, maka sudah dipastikan
nasib bangsa akan terpuruk dan hilang arah. Saya akan mulai dari diri saya
sendiri dan dari hal terkecil mengaplikasikan hal ini dalam kehidupan.
Untuk
implementasi memang butuh perjuangan dan kesadaran tinggi bagi masing-masing
individu. Dan ilmu kependidikan atau keguruan yang didapat di bangku
perkuliahan baik S-1 dan S-2 menjadi bekal penting bagi perjalanan saya di
dunia pendidikan. Karena kolaborasi antara teori dan praktik itu tidaklah
semudah yang kita bayangkan. Di lapangan menerapkan suatu teori yang ideal
pasti ada kendala atau hambatan terutama berasal dari diri sendiri. Saya akui
motivasi terbesar adalah berasal dari pribadi kita sendiri, ketika kita yakin
dan optimis dalam melakukan perubahan dan inovasi dalam pendidikan maka apa
yang kita inginkan akan terlaksana. Jangan sampai terpengaruh budaya negatif
dan kemalasan yang ada disekitar kita. Mau belajar dan mau berbenah adalah
kunci keberhasilan yang sangat mendukung semangat juang kita. Ketulusan dalam
melakukan sesuatu juga menjadi modal utama keberhasilan, karena masih banyak
orang yang tidak mau melakukan sesuatu karena tidak ada pamrih untuknya.
Perhitungan materialistik terkadang menjadi salah satu pemicu kemalasan orang
berinovasi. Namun, komitmen tiga M
menjadi penguat bagi kita yaitu Mulai dari hal tekecil, Mulai sejak sekarang
dan Mulai dari diri sendiri. Jayalah Pendidikan Jayalah Bangsaku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar