Jumat, 26 September 2014

Ada Apa Dengan Pendidikan?? (AADP)





Permasalahan yang sering kita hadapi di negara ini adalah berkaitan dengan dunia pendidikan. Bahkan ada pertanyaan kenapa menteri pendidikan di negeri ini jarang yang berasal dari pakar pendidikan? jawabannya yaitu karena pakar pendidikan sudah tau dan sangat menyadari bahwa masalah pendidikan di Indonesia ini sangat kompleks. Saya juga pernah berdiskusi dengan teman-teman di forum kampus mengenai apa saja problematika pendidikan yang terjadi di Negara kita? Waahh ternyata banyak dan beragam jawabannya. Mulai dari masalah pemerataan pendidikan, mutu pendidikan yang kurang, sumber daya pendidik, sarana prasarana, lemahnya manajemen pendidikan, dan budaya akademik yang masih kurang di masyarakat,dan yang paling miris adalah mulai merosotnya moral anak bangsa. Jika kita bahas satu persatu problematika ini maka takkan pernah berkesudahan karena yang namanya masalah dalam kehidupan itu akan terus bermunculan yang paling penting saat ini adalah bagaimana solusi untuk memecahkan masalah demi masalah yang ada. Tentu saja harus ada kerjasama yang baik dari berbagai stakeholder dan dukungan masyarakat, dan semua butuh perencanaan dan melewati proses dengan berbagai fase.

Dari gambaran cerita di atas maka kita sepakat bahwa pendidikan itu penting!!.  Kita tidak bisa pungkiri bahwa kesuksesan suatu negara akan diukur dari perkembangan sumber daya manusianya. Masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan akan menggambarkan kemajuan suatu bangsa. Jika di negeri ini semua kalangan masyarakat berbudaya akademik maka saya yakin bangsa kita aman, tentram, tidak akan ketinggalan dengan bangsa lain. Kita juga tidak akan mudah dijajah oleh bangsa yang sudah maju, kita tidak dapat di bodohi ataupun ditipu. Coba kita perhatikan perusahaan atau industri besar di Indonesia, sebagian besar yang memilikinya adalah orang asing, mereka mengekploitasi kekayaan alam kita dengan seenaknya, dengan keuntungan melimpah ruah. Sedangkan masyarakat kita hanya bisa menjadi kuli atau pekerja dengan upah yang biasa-biasa saja. Negara juga mendapatkan royalty yang tak seimbang dengan apa yang mereka ambil dari kekayaan bangsa kita. Sungguh miris sekali, hal ini karena apa? karena sumber daya manusia kita belum siap mandiri, belum ada tenaga ahli sehingga kita bergantung dengan negara asing untuk mengolah kekayaan alam kita. Padahal kalau seandainya sumber daya alam negeri ini dikelola oleh anak negeri maka saya yakin bangsa kita akan jauh lebih berkembang dan maju.

Pendidikan oh pendidikan tanpamu apalah arti kehidupan ini?. Pendidikan adalah segalanya bagi hidup kita, tanpa pendidikan maka kita tak dapat mengikuti perkembangan zaman ini. Maka dari itu sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa ada di tangan kita. Sudah saatnya kita mengambil peran sesuai dengan porsi dan keahlian bidang yang kita tekuni.  Sebagai mahasiswa pascasarjana dan juga praktisi pendidikan peran saya lebih fokus dalam implementasi pendidikan yang inovatif dan berbasis beriman-berilmu-berkarakter yang saya singkat dengan nama Pendidikan TiBe. Hal ini terwujud dari pengalaman saya mengajar di berbagai sekolah dasar yang membuat saya termotivasi berperan aktif sesuai kemampuan saya dan saya mulai dari sekolah tempat saya mengajar dan berbagi dengan rekan-rekan lainnya. Saya sudah pernah mensosialisasikan pendidikan TiBe bagaimana proses dan praktiknya di sekolah pada saat konferensi Nasional PAUD dan Pendidikan dasar yang diselenggarakan di SPs UPI pada 23 November 2013 lalu. Semoga terus dapat berkembang dan bermanfaat untuk orang lain.

Sebagai generasi penerus pendidikan dan kemajuan bangsa ini maka perencanaan adalah hal yang sangat penting. Karena bagi saya, sukses merencanakan maka sudah merencanakan untuk sukses dan sebaliknya gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Jadi, setiap apa yang kita inginkan harus dengan perencanaan yang matang. Mencapai Indonesia yang ideal maka peran sebagai pemerhati ataupun praktisi pendidikan harus menyusun rencana dalam visi misi yang jelas dengan strategi yang konkrit baik itu untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Menurut pendapat saya selain penerapan pendidikan TiBe (Beriman-berilmu-berkarakter) diterapkan di dunia pendidikan, maka hal utama yang perlu kita lakukan untuk mencapai Indonesia yang ideal dimasa depan adalah membudayakan tiga P yaitu:
1. Pribadi yang beriman
Menjadi insane yang religi maka kekuatan spiritual yaitu keimanan adalah menjadi modal utama, bukan hanya yakin tapi di aplikasikan dalam kehidupan yang mencerminkan insan yang menjunjung tinggi nilai agama. Sebagai masyarakat ataupun pendidik harus menjadi teladan yang baik. Seperti Rasulullah yang menjadi uswatun hasanah beliau tidak memerintah tapi meneladankan sehingga pembelajaran lebih bermakna dan dapat diterima semua kalangan. Semua aspek kehidupan hendaknya menanamkan nilai-nilai moral yang telah dicontohkan Rasul teladan kita Muhammad SAW. Ketika hidup ini berlandaskan ajaran agama maka alam semesta akan penuh keberkahan, tidak akan ada kerusakan moral, korupsi, konflik, dan bencana yang disebabkan ulah tangan manusia. Peran yang dapat saya lakukan adalah berusaha juga mengimplementasi dalam pergaulan di kehidupan sehari-hari, karena menjadi pribadi yang beriman akan tercerminkan pribadi yang menyenangkan bagi orang lain.

2.   Pribadi yang berilmu
     Berilmu tapi tidak bermoral adalah hal yang sangat miris bagi kemajuan bangsa ini maka dari itu menjadi manusia yang berilmu harus diimbangkan dengan ilmu spiritual dan emosional sehingga adanya keseimbangan kepribadian. Karena perkembangan tingkat pertimbangan sesesorang amat berhubungan dengan tingkat intelegensi pengetahuan tentang moral yang lebih tinggi dan kecakapan seseorang dalam memahami nilai-nilai kehidupan. kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Untuk itu sebagai pemimpin hendaknya mengutamakan program pendidikan yang seimbang IESQ dalam kehidupan masyarakat. Dan kita dapat berperan menjadi praktisi yang inovatif dalam kehidupan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

      3.  Pribadi yang berkarakter
William Franklin Jr mengemukakan bahwa “When wealth is lost, nothing is lost. When health is lost, something is lost. When character is lost, everything is lost (Bila harta benda yang hilang, tidak ada sesuatu berarti yang hilang. Bila kesehatan yang hilang, ada sesuatu yang hilang. Bila karakter hilang, segala sesuatunya hilang).” Sehingga ketika regenerasi penerus kehilangan karakter bangsa dan tidak mencerminkan nilai-nilai luhur pancasila maka hal inilah yang berakibat maraknya kegiatan anarkis serta konflik di lingkungan masyarakat. Begitu juga bagi masyarakat luas di Indonesia, jika tidak mencerminkan karakter baik, maka sudah dipastikan nasib bangsa akan terpuruk dan hilang arah. Saya akan mulai dari diri saya sendiri dan dari hal terkecil mengaplikasikan hal ini dalam kehidupan.

Untuk implementasi memang butuh perjuangan dan kesadaran tinggi bagi masing-masing individu. Dan ilmu kependidikan atau keguruan yang didapat di bangku perkuliahan baik S-1 dan S-2 menjadi bekal penting bagi perjalanan saya di dunia pendidikan. Karena kolaborasi antara teori dan praktik itu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Di lapangan menerapkan suatu teori yang ideal pasti ada kendala atau hambatan terutama berasal dari diri sendiri. Saya akui motivasi terbesar adalah berasal dari pribadi kita sendiri, ketika kita yakin dan optimis dalam melakukan perubahan dan inovasi dalam pendidikan maka apa yang kita inginkan akan terlaksana. Jangan sampai terpengaruh budaya negatif dan kemalasan yang ada disekitar kita. Mau belajar dan mau berbenah adalah kunci keberhasilan yang sangat mendukung semangat juang kita. Ketulusan dalam melakukan sesuatu juga menjadi modal utama keberhasilan, karena masih banyak orang yang tidak mau melakukan sesuatu karena tidak ada pamrih untuknya. Perhitungan materialistik terkadang menjadi salah satu pemicu kemalasan orang berinovasi. Namun, komitmen tiga M menjadi penguat bagi kita yaitu Mulai dari hal tekecil, Mulai sejak sekarang dan Mulai dari diri sendiri. Jayalah Pendidikan Jayalah Bangsaku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar